- Mempelajari bagaimana suatu rancangan rangkaian decoder memori dan I/O untuk suatu sistem minimum 8086 bekerja.
- IC27128
- IC 74LS138
- 6116
- 6264
- LOGICSTATE
-
RESISTOR
Resistor merupakan komponen elektronika dasar yang digunakan untuk membatasi jumlah arus
yang mengalir dalam satu rangkaian.Sesuai dengan
namanya, resistor bersifat resistif dan umumnya
terbuat dari bahan karbon. Resistor memiliki simbol
seperti gambar dibawah ini :
Resistor mempunyai nilai resistansi (tahanan) tertentu yang dapat memproduksi tegangan listrik di antara kedua pin dimana nilai tegangan terhadap resistansi tersebut berbanding lurus dengan arus yang mengalir, berdasarkan persamaan Hukum OHM :
Seri : Rtotal = R1 + R2 + R3 + ….. + Rn
Paralel: 1/Rtotal = 1/R1 + 1/R2 + 1/R3 + ….. + 1/Rn
- IC 74LS138
Prinsip Kerja IC 74LS138:
-
Input:
- Tiga Input Alamat (A, B, C): IC ini memiliki tiga input alamat (A, B, C) yang menentukan output mana yang akan diaktifkan. Input ini adalah representasi biner 3-bit, sehingga dapat menghasilkan kombinasi dari 000 hingga 111 (total 8 kombinasi).
-
Tiga Input Pengendali (G1, G2A, G2B):
- G1 (Enable) adalah input aktif tinggi, artinya IC hanya bekerja jika G1 diberi logika 1.
- G2A dan G2B adalah input aktif rendah (logika 0). IC hanya bekerja jika kedua pin ini diberi logika 0. Jika salah satu dari G2A atau G2B diberi logika 1, semua output akan tetap dalam keadaan tidak aktif (logika 1).
- Jadi, untuk membuat IC berfungsi, kondisi yang harus dipenuhi adalah G1 = 1, G2A = 0, dan G2B = 0.
-
Output:
- IC ini memiliki delapan output (Y0 hingga Y7). Pada setiap saat, hanya satu output yang akan aktif rendah (logika 0), tergantung pada nilai input biner yang diberikan pada pin alamat A, B, dan C.
-
Output yang dipilih sesuai dengan kode biner input.
Misalnya:
- Jika A = 0, B = 0, C = 0, maka Y0 akan menjadi aktif rendah (logika 0), dan Y1 hingga Y7 tetap dalam keadaan aktif tinggi (logika 1).
- Jika A = 0, B = 0, C = 1, maka Y1 akan menjadi aktif rendah, dan Y0 serta Y2-Y7 tetap aktif tinggi.
- Dan seterusnya hingga kombinasi A = 1, B = 1, C = 1, yang akan mengaktifkan Y7.
-
Fungsi Enable:
- Fungsi pengendali (G1, G2A, G2B) memungkinkan IC ini untuk diaktifkan atau dinonaktifkan secara eksternal. Jika IC dinonaktifkan, semua output akan berada dalam keadaan tidak aktif (logika 1) terlepas dari nilai input A, B, dan C.
-
Operasi Dekoder/Demultiplexer:
- Sebagai decoder, IC ini menerima input biner 3-bit dan menghasilkan satu output aktif rendah yang sesuai. Hal ini sering digunakan dalam sistem digital untuk memilih satu dari delapan perangkat atau memori.
- Sebagai demultiplexer, IC 74LS138 dapat digunakan untuk mendistribusikan satu sinyal input ke salah satu dari delapan saluran output tergantung pada kode input biner.
- 6116
IC memori 6116 merupakan salah satu RAM statik
berkapasitas 16.384 bit atau 2 kbyte. IC 6116 mempunyai 8
jalur data (D0-D7) dan 11 jalur alamat (A0-A10). Untuk
menulis data digunakan sinyal W (aktif LOW) dan untuk
membaca data digunakan sinyal G (aktif LOW). Kaki E (aktif
LOW) digunakan untuk mengijinkan memori menulis atau
membaca data pada jalur data. Kaki 12 dihubungkan ke GND
dan kaki 24 dihubungkan ke +5V.
-CS
|
-OE
|
-WE
|
Mode
|
Pin–pin I-O
|
1
|
X
|
X
|
Non aktif
|
High Z
|
0
|
0
|
1
|
Read
|
Out
|
0
|
1
|
0
|
Write
|
In
|
- 6264
- LOGICSTATE
Prinsip kerja IC 74HC373
Prinsip kerja IC 74HC373 adalah berdasarkan prinsip latch D. Dalam latch D, data pada input (D0-D3) akan diteruskan ke output (Q0-Q3) hanya jika input enable (LE) aktif. Jika input enable (LE) tidak aktif, maka output (Q0-Q3) akan tetap mempertahankan nilainya.
Tabel kebenaran IC 74HC373
Berikut adalah tabel kebenaran IC 74HC373:
Input | Output |
---|---|
LE | Q0 |
0 | 0 |
1 | D0 |
Penggunaan IC 74HC373
IC 74HC373 dapat digunakan untuk berbagai keperluan, antara lain:
- Menyimpan data digital
- Mengontrol peralatan elektronik
- Membangun rangkaian logika
Berikut adalah beberapa contoh penggunaan IC 74HC373:
- Dalam sebuah sistem penghitung, IC 74HC373 dapat digunakan untuk menyimpan data digital, seperti angka atau huruf.
- Dalam sebuah mesin pengukur, IC 74HC373 dapat digunakan untuk mengontrol peralatan elektronik, seperti motor atau lampu.
-
Dalam sebuah rangkaian logika, IC 74HC373
dapat digunakan untuk membangun rangkaian
logika yang lebih kompleks.
- IC
8255A
IC
8255A adalah
IC
programmable
peripheral
interface
(PPI) yang
dirancang
untuk
bekerja
dengan
tegangan
sumber +5
volt DC. IC
ini memiliki
24 pin,
dengan 16
pin untuk
input/output,
empat pin
untuk
kontrol, dan
empat pin
untuk sumber
daya.
Spesifikasi
dari IC 8255A:
Arsitektur: 8
bit
Port: 3 buah
port 8 bit
Mode operasi:
3 mode
Frekuensi
operasi: 0
hingga 10 MHz
Kekuatan: 5 V
Proses
pembuatan:
NMOS
Konfigurasi PIN
Pin 1-4: VCC
(tegangan
suplai)
Pin 5-6: GND
(tegangan
nol)
Pin 7: RESET
(reset)
Pin 8: CS
(chip
select)
Pin 9-10:
A0-A1 (alamat
bus)
Pin 11-18:
D0-D8 (data
bus)
Pin 19: INT
(interrupt)
Pin 20: MODE
(mode)
Pin 21: INH
(input
enable)
Pin 22: OBF
(output buffer
full)
Pin 23: IBF
(input buffer
full)
Pin 24: WR
(write)
Pin 25: RD
(read)
Pin 27-30:
PA0-PA7 (port
A)
Pin 31-36:
PB0-PB7 (port
B)
Pin 37-40:
PC0-PC7 (port
C)
Prinsip
kerja IC
8255A adalah
berdasarkan
prinsip PPI.
Dalam PPI,
data input
dapat diubah
menjadi data
output, atau
data input
dapat
digunakan
untuk
mengontrol
peralatan
elektronik.
Pada IC
8255A, data
input/output
dapat
dikonfigurasi
ke dalam
berbagai
mode,
seperti:
-
Mode
Input: Mode
Input
memungkinkan
data input
dari
peralatan
elektronik
untuk
dibaca
oleh
mikroprosesor.
-
Mode
Output: Mode
Output
memungkinkan
data
output
dari
mikroprosesor
untuk
ditulis ke
peralatan
elektronik.
-
Mode
Bidirectional: Mode
Bidirectional
memungkinkan
data
input/output
dikonfigurasikan
secara
dinamis.
Penggunaan
IC
8255A
IC 8255A
dapat
digunakan
untuk
berbagai
keperluan,
antara lain:
-
Membangun
rangkaian
input/output
-
Mengontrol
peralatan
elektronik
-
Membangun
rangkaian
logika
Berikut
adalah
beberapa
contoh
penggunaan
IC 8255A:
-
Dalam
sebuah
sistem
penghitung,
IC 8255A
dapat
digunakan
untuk
membaca
data dari
sensor
atau
mengontrol
peralatan
elektronik.
-
Dalam
sebuah
mesin
pengukur,
IC 8255A
dapat
digunakan
untuk
menampilkan
data ke
layar atau
mengontrol
motor.
-
Dalam
sebuah
rangkaian
logika, IC
8255A
dapat
digunakan
untuk
membangun
rangkaian
logika
yang lebih
kompleks.
- Bahasa
Mesin
dan
Bahasa
Assembly
Prinsip kerja IC 8255A adalah berdasarkan prinsip PPI. Dalam PPI, data input dapat diubah menjadi data output, atau data input dapat digunakan untuk mengontrol peralatan elektronik.
Pada IC 8255A, data input/output dapat dikonfigurasi ke dalam berbagai mode, seperti:
- Mode Input: Mode Input memungkinkan data input dari peralatan elektronik untuk dibaca oleh mikroprosesor.
- Mode Output: Mode Output memungkinkan data output dari mikroprosesor untuk ditulis ke peralatan elektronik.
- Mode Bidirectional: Mode Bidirectional memungkinkan data input/output dikonfigurasikan secara dinamis.
Penggunaan IC 8255A
IC 8255A dapat digunakan untuk berbagai keperluan, antara lain:
- Membangun rangkaian input/output
- Mengontrol peralatan elektronik
- Membangun rangkaian logika
Berikut adalah beberapa contoh penggunaan IC 8255A:
- Dalam sebuah sistem penghitung, IC 8255A dapat digunakan untuk membaca data dari sensor atau mengontrol peralatan elektronik.
- Dalam sebuah mesin pengukur, IC 8255A dapat digunakan untuk menampilkan data ke layar atau mengontrol motor.
- Dalam sebuah rangkaian logika, IC 8255A dapat digunakan untuk membangun rangkaian logika yang lebih kompleks.
Instruksi
yang difetch
dari memori
untuk
kemudian
diseksekusi
oleh
mikroprosesor
berformat
biner
(kombinasi
angka 0 dan
1), yang
disebut
bahasa
mesin.
Sebagai
contoh,
perintah
untuk
memindahkan
data dalam
register BX
ke register
CX adalah
10001011
11001011
($8B CB),
sedangkan
bahasa mesin
untuk
menjumlahkan
data dalam
register AL
dengan angka
7 adalah
00000100
00000111
($04 07),
dan perintah
membaca dari
port 5
diberikan
dengan
11100100
00000101
($E4
05).
Seperti
terlihat pada
ketiga contoh
di atas,
bahasa mesin
tidak mudah
untuk
dimengerti dan
dihapalkan
oleh seorang
programer,
apalagi jumlah
instruksi yang
tersedia
berkisar
ribuan
perintah. Di
samping itu,
akan mudah
sekali terjadi
kesalahan
ketika
menuliskan
angka-angka
biner yang
tersusun atas
angka 0 dan 1
yang banyak
sekali. Oleh
karena itu
biasanya kita
tidak
memprogram
komputer
langsung dalam
bahasa mesin,
namun dalam
bahasa
assembly.
Dalam bahasa
assembly,
setiap
instruksi
diberi kata
(mnemonic)
yang sesuai
dengan maksud
perintah itu,
sehingga dapat
membantu
pemrogram
dalam
mengingat
instruksi
kepada
mikroprosesor
tersebut. Kata
yang dipakai
biasanya
berupa
singkatan atau
beberapa huruf
awal dari kata
dalam bahasa
Inggris untuk
perintah
tersebut.
Misalnya,
mnemonic untuk
perintah
penjumlahan
adalah ADD,
untuk perintah
pengurangan
adalah SUB
(dari kata
subtract), dan
untuk
memindahkan
data( ) 4 dari
suatu register
atau memori ke
lokasi lain
adalah MOV
(dari kata
move).
Sebagian besar
instruksi
terdiri atas
mnemonic dan
operand yang
merupakan
parameter dari
instruksi
tersebut, yang
dituliskan di
belakang
mnemonic
tersebut.
Contoh bahasa
assembly dari
perintah-perintah
dengan bahasa
mesin di atas
diberikan
dalam Tabel
Dalam bahasa assembly, setiap instruksi diberi kata (mnemonic) yang sesuai dengan maksud perintah itu, sehingga dapat membantu pemrogram dalam mengingat instruksi kepada mikroprosesor tersebut. Kata yang dipakai biasanya berupa singkatan atau beberapa huruf awal dari kata dalam bahasa Inggris untuk perintah tersebut. Misalnya, mnemonic untuk perintah penjumlahan adalah ADD, untuk perintah pengurangan adalah SUB (dari kata subtract), dan untuk memindahkan data( ) 4 dari suatu register atau memori ke lokasi lain adalah MOV (dari kata move). Sebagian besar instruksi terdiri atas mnemonic dan operand yang merupakan parameter dari instruksi tersebut, yang dituliskan di belakang mnemonic tersebut. Contoh bahasa assembly dari perintah-perintah dengan bahasa mesin di atas diberikan dalam Tabel
- Pin Diagram Mikroprosessor 8086
Mikroprosesor
8086
mempunyai
40 kaki
(pin) yang
masing-masing
digunakan
untuk
melewatkan
sinyal
tertentu.
Setiap pin
sinyal
diberi
nama
berupa
mnemonic
yang
sesuai
dengan
fungsinya.
Sistem
komputer
8086
mempunyai
bus data
selebar 16
bit dan
bus alamat
selebar 20
bit,
sehingga
dapat
mengalamati
memori
sampai
dengan 220
atau 1 Mb.
Untuk
menghemat
jumlah
pin, maka
antara pin
untuk data
dan pin
untuk
alamat
digabungkan
dengan
diberi
nama
AD0-AD15
(dari kata
address
data),
sedangkan
4 bit
alamat
sisanya
diberi
nama
A16-A19
(pin-pin
ini juga
digunakan
untuk
sinyal
status).
Terdapat
juga
pin-pin
untuk catu
daya yang
disuplaikan,
yaitu VCC
dan GND,
masing-masing
untuk
tegangan
catu daya
dan
pentanahan.
Untuk
dapat
bekerja,
selain
membutuhkan
catu daya,
mikroprosesor
8086 juga
memerlukan
sinyal
detak
(clock)
secara
eksternal
dengan
frekuensi
sampai 10
MHz.
Sinyal
clock ini
dilewatkan
ke pin CLK
yang ada
pada kaki
nomor
19.
Pin-pin
lainnya
digunakan
untuk
sinyal
kendali.
Mikroprosesor
8086 dapat
digunakan
dalam 2
mode,
minimum
dan
maksimum,
yang
masing-masing
menggunakan
pin
kendali
secara
berbeda.
Mode ini
ditentukan
dengan
memberi
nilai pada
pin MXMN/
( ) 1 ,
nilai 1
(dihubungkan
dengan
Vcc) untuk
mode
minimum
dan nilai
0
(ditanahkan)
untuk mode
maksimum.
Kebanyakan
aplikasi
menggunakan
mode
minimum.
Pada mode
ini, nama
pin yang
dipakai
pada kaki
nomor 24
sampai
dengan 31
adalah
yang
berada di
dalam
tanda
kurung
(sebelah
kanan)
Sinyal
RESET
digunakan
untuk
memerintah
mikroprosesor
agar
melakukan
inisialisasi
dengan
cara
memberi
nilai 0
pada
register
DS, SS,
ES, IP,
dan flag;
serta
nilai
$FFFF
untuk CS(
) 2 . Pin
INTR dan
NMI
digunakan
untuk
menginterupsi
kerja
mikroprosesor.
Jika ada
sinyal
pada kedua
pin itu,
maka
mikroprossor
akan
menghentikan
eksekusi
program
yang
sedang
dijalankannya,
kemudian
menjalankan
subrutin
sesuai
yang
dikehendaki,
dan
setelah
selesai
kembali ke
tempat
semula di
mana
program
diinterupsi.
Sinyal
INTR
(interrupt)
berupa
permintaan
untuk
melakukan
interupsi
yang dapat
dianulir
/tidak
dipenuhi
jika flag
IF
direset,
sedangkan
sinyal NMI
(non
maskable
interrupt)
tidak
dapat
ditutup/ditolak,
artinya
interupsi
harus
dilakukan.
Pin INTA
(interrupt
acknowledge)
digunakan
oleh
mikroprosesor
untuk
menjawab
bahwa
permintaan
interupsi
dari
sinyal
INTR dapat
diterima/dijalankan
Pin IO M/
(memory/IO),
RD (read),
dan WR
(write)
digunakan
untuk
mengendalikan
memori dan
port pada
saat
pemindahan
data.
Sinyal IO
M/
digunakan
untuk
memilih
apakah
memori
atau port
yang akan
diakses
oleh
mikroprosesor.
Jika
hendak
menghubungi
memori,
maka
mikroprosesor
memberi
nilai
tinggi (1)
pada
sinyal ini
dan jika
port yang
hendak
diakses
maka
sinyal ini
diberi
nilai
rendah
(0).
Sinyal RD
akan
diaktifkan
(bernilai
rendah)
jika
operasi
yang
dilakukan
adalah
membaca,
yaitu
transfer
data dari
memori/port
ke
mikroprosesor.
Sementara
sinyal WR
digunakan
untuk
menulis,
tranfer
data dari
mikroprosesor
ke
memori/port,
jika
aktif.
Sinyal-sinyal
lain
adalah R
DT/ (data
transmit/receive),
DEN (data
enable),
ALE
(address
latch
enable),
dan BHE
(bus high
enable)
yang akan
dibahas
kemudian.
Terdapat juga pin-pin untuk catu daya yang disuplaikan, yaitu VCC dan GND, masing-masing untuk tegangan catu daya dan pentanahan. Untuk dapat bekerja, selain membutuhkan catu daya, mikroprosesor 8086 juga memerlukan sinyal detak (clock) secara eksternal dengan frekuensi sampai 10 MHz. Sinyal clock ini dilewatkan ke pin CLK yang ada pada kaki nomor 19.
Pin-pin lainnya digunakan untuk sinyal kendali. Mikroprosesor 8086 dapat digunakan dalam 2 mode, minimum dan maksimum, yang masing-masing menggunakan pin kendali secara berbeda. Mode ini ditentukan dengan memberi nilai pada pin MXMN/ ( ) 1 , nilai 1 (dihubungkan dengan Vcc) untuk mode minimum dan nilai 0 (ditanahkan) untuk mode maksimum. Kebanyakan aplikasi menggunakan mode minimum. Pada mode ini, nama pin yang dipakai pada kaki nomor 24 sampai dengan 31 adalah yang berada di dalam tanda kurung (sebelah kanan)
Sinyal RESET digunakan untuk memerintah mikroprosesor agar melakukan inisialisasi dengan cara memberi nilai 0 pada register DS, SS, ES, IP, dan flag; serta nilai $FFFF untuk CS( ) 2 . Pin INTR dan NMI digunakan untuk menginterupsi kerja mikroprosesor. Jika ada sinyal pada kedua pin itu, maka mikroprossor akan menghentikan eksekusi program yang sedang dijalankannya, kemudian menjalankan subrutin sesuai yang dikehendaki, dan setelah selesai kembali ke tempat semula di mana program diinterupsi. Sinyal INTR (interrupt) berupa permintaan untuk melakukan interupsi yang dapat dianulir /tidak dipenuhi jika flag IF direset, sedangkan sinyal NMI (non maskable interrupt) tidak dapat ditutup/ditolak, artinya interupsi harus dilakukan. Pin INTA (interrupt acknowledge) digunakan oleh mikroprosesor untuk menjawab bahwa permintaan interupsi dari sinyal INTR dapat diterima/dijalankan
Pin IO M/ (memory/IO), RD (read), dan WR (write) digunakan untuk mengendalikan memori dan port pada saat pemindahan data. Sinyal IO M/ digunakan untuk memilih apakah memori atau port yang akan diakses oleh mikroprosesor. Jika hendak menghubungi memori, maka mikroprosesor memberi nilai tinggi (1) pada sinyal ini dan jika port yang hendak diakses maka sinyal ini diberi nilai rendah (0). Sinyal RD akan diaktifkan (bernilai rendah) jika operasi yang dilakukan adalah membaca, yaitu transfer data dari memori/port ke mikroprosesor. Sementara sinyal WR digunakan untuk menulis, tranfer data dari mikroprosesor ke memori/port, jika aktif. Sinyal-sinyal lain adalah R DT/ (data transmit/receive), DEN (data enable), ALE (address latch enable), dan BHE (bus high enable) yang akan dibahas kemudian.
Komponen yang Terlibat
- Memori (misalnya, RAM atau ROM): Komponen ini digunakan untuk menyimpan data.
- Decoder Memori: Digunakan untuk memilih lokasi memori tertentu berdasarkan input alamat.
- Mikrokontroler atau Mikroprosesor: Mungkin digunakan untuk mengirim alamat dan data ke memori.
- Saklar dan LED: Digunakan untuk masukan manual dan indikasi output.
Langkah-langkah Prosedur Percobaan
Berikut adalah langkah-langkah umum yang dapat diikuti untuk melakukan simulasi rangkaian memori dan decoder memori di Proteus:
-
Membuka Proteus dan Membuat Proyek Baru:
- Buka software Proteus dan buat proyek baru. Beri nama proyek sesuai dengan kebutuhan.
-
Menambahkan Komponen ke Skema:
- Cari dan tambahkan komponen-komponen seperti memori (RAM atau ROM), decoder, mikroprosesor, saklar, dan LED dari library komponen Proteus.
- Letakkan komponen-komponen tersebut di skema proyek.
-
Menghubungkan Komponen:
- Hubungkan pin output dari mikrokontroler ke pin input dari decoder memori.
- Hubungkan output dari decoder ke input alamat dari memori.
- Pasangkan saklar ke pin data input memori jika diperlukan untuk input manual.
- Hubungkan LED ke output data memori untuk indikasi visual.
-
Mengatur Konfigurasi Memori dan Decoder:
- Konfigurasikan memori dengan menentukan ukuran dan tipe (misalnya, RAM atau ROM).
- Atur decoder memori untuk menerima input alamat dan memilih lokasi memori yang sesuai.
-
Menulis Program (Jika Menggunakan Mikrokontroler):
- Jika menggunakan mikrokontroler, tulis kode yang mengontrol pengiriman data dan alamat ke memori.
- Program ini mungkin ditulis dalam bahasa seperti Assembly atau C.
-
Menjalankan Simulasi:
- Setelah semua komponen terhubung dan program diunggah (jika ada), jalankan simulasi.
- Amati bagaimana data dikirim ke dan dari memori, dan bagaimana decoder memori memilih lokasi memori yang benar berdasarkan input alamat.
-
Menguji dan Mengamati Output:
- Gunakan saklar untuk memasukkan alamat atau data yang berbeda.
- Amati LED atau alat ukur lain untuk memastikan bahwa memori dan decoder berfungsi dengan benar sesuai dengan yang diharapkan.
-
Menganalisis Hasil Simulasi:
- Catat hasil simulasi dan analisis apakah perilaku rangkaian sesuai dengan teori yang diharapkan.
- Jika ada masalah, lakukan debugging untuk menemukan dan memperbaiki kesalahan.
1. Memori (RAM atau ROM):
- Memori adalah perangkat penyimpanan yang digunakan untuk menyimpan data dan instruksi. Dalam konteks rangkaian ini, memori bisa berupa RAM (Random Access Memory) atau ROM (Read-Only Memory).
- RAM adalah tipe memori yang bisa dibaca dan ditulis, yang berarti data bisa disimpan dan dimodifikasi selama perangkat aktif.
- ROM hanya bisa dibaca, artinya data disimpan secara permanen dan tidak bisa diubah oleh mikrokontroler setelah pemrograman awal.
- Memori ini diakses melalui alamat tertentu. Setiap alamat memori memiliki sel memori yang berisi data.
2. Decoder Memori:
- Decoder adalah komponen yang digunakan untuk mengontrol akses ke lokasi memori tertentu. Decoder menerima input alamat dari mikrokontroler atau mikroprosesor dan mengaktifkan salah satu outputnya sesuai dengan alamat yang diberikan.
- Jika rangkaian memori menggunakan lebih dari satu chip memori, decoder ini akan memilih chip memori yang benar untuk akses berdasarkan alamat yang diberikan.
- Misalnya, jika alamat terdiri dari 4 bit, decoder akan memiliki 16 (2^4) output, masing-masing terhubung ke satu lokasi memori atau chip.
3. Mikrokontroler atau Mikroprosesor:
- Mikrokontroler atau mikroprosesor bertindak sebagai pengontrol utama dalam rangkaian ini. Komponen ini menghasilkan sinyal alamat yang menentukan lokasi memori yang ingin diakses dan sinyal data untuk ditulis atau dibaca dari memori.
- Saat mikrokontroler ingin membaca data dari memori, ia akan mengirimkan alamat yang diinginkan ke decoder. Decoder kemudian memilih lokasi memori yang sesuai dan mengaktifkan jalur untuk membaca data dari alamat tersebut.
- Sebaliknya, untuk menulis data, mikrokontroler mengirimkan alamat dan data yang ingin ditulis ke lokasi memori yang dipilih.
4. Interaksi dan Aliran Data dalam Rangkaian:
- Alamat dari Mikrokontroler: Mikrokontroler mengirimkan sinyal alamat ke input decoder memori. Sinyal alamat ini menunjukkan lokasi memori yang akan diakses.
- Pemilihan Lokasi Memori oleh Decoder: Decoder memori menerima sinyal alamat dan mengaktifkan salah satu outputnya sesuai dengan alamat yang diberikan. Output aktif ini akan menentukan lokasi memori tertentu yang diakses.
-
Akses Data: Setelah lokasi memori dipilih, data
dapat ditulis ke atau dibaca dari memori.
- Membaca Data: Jika operasi yang diminta adalah membaca, data dari alamat yang dipilih di memori akan dikirim kembali ke mikrokontroler melalui jalur data.
- Menulis Data: Jika operasi yang diminta adalah menulis, mikrokontroler akan mengirim data yang akan disimpan ke alamat memori yang dipilih melalui jalur data.
- Pengindikasian melalui LED atau Output Lain: Output data atau status operasi dapat ditunjukkan melalui LED atau perangkat lain untuk memberikan indikasi visual tentang aktivitas yang terjadi di dalam rangkaian.
Listing program