1. Jurnal[Kembali]
Gambar 1. Jurnal Percobaan 2a dan 2b Modul 3
2.1 Alat
a.. Jumper
Gambar 2. Jumper
b.Panel DL 2203D
c.Panel DL 2203C
d.Panel DL 2203S
Gambar 3. Modul De Lorenzo
a. IC 74LS112 (JK filp flop)
Gambar 4. IC 74LS112
b. Power DC
Gambar 5. Power DC
c. Switch (SW-SPDT)
Gambar 6. Switch
d. Logicprobe atau LED
Gambar 7. Logic Probe
Percobaan 2 Asynchronous Binary Counter
Gambar 10. Rangkaian Proteus Asynchronous Binary Counter Percobaan 2a
Gambar 11. Rangkaian Proteus Asynchronous Binary Counter Percobaan 2a
Pada IC 74LS90,kaki CKA terhubung ke clock yang berguna sebagai pengatur keluaran dari Q0 sedangkan kaki CKB terhubung ke Clock yang berguna sebagai pengatur keluaran dari Q1,Q2,dan Q3.
Dapat dilihat pada percobaan 2a, CKA dan CKB nya menerima inputan dari clock.
Kaki R0(1) dan R0(2) memjliki logika 0, sedangkan R9(1) dan R9(2) berlogika 0 dan 1.Hal ini mengakibatkan output Q akan mangalami counter bilangan desimal, yang dapat dilihat pada output berupa LED yang menyala secara acak.
Untuk percobaan 2b sendiri, rangkaian yang kita gunakan adalah rangkaian Asyncronus yang mengakibatkan kaki CKB menerima input dari output kaki CKA sehingga nilai CKB tergantung pada nilai CKA di IC 74LS90.
sedangkan untuk R0 yang merupakan kaki reset dan R9 yang merupakan kaki set,kedua kaki tersebut mempengaruhi perubahan yang terjadi pada keluaran Q sehingga nilai yang dihasilkan bervariasi.
Pada IC 7439,kaki CKA yang berupa inputan A terhubung ke clock berfungsi sebagai pengatur keluaran Q0 sedangkan kaki CKB yang berupa inputan B juga terhubung ke Clock berfungsi sebagai pengatur keluaran dari Q1,Q2,dan Q3.
Pada percobaan 2a, CKA dan CKB masing-masing menerima input dari clock. R0(1) dan R0(2) berlogika 1 dan 0. Hal inilah yang menyebabkan, keluaran Q mengalami counter dari 0000-1111 secara tidak berurutan dimana hasilnya dapat dilihat pada tampilan LED yang menyala.
Begitu juga pada percobaan 2b , rangkaian yang digunakan adalah rangkaian Asyncronus, dimana CKB menerima input dari output CKA sehingga nilai CKB tergantung pada nilai CKA IC 74LS90.
pecobaan 2 a
pecobaan 2 b
1. Analisa kenapa output percobaan 2a mengcounter tidak beraturan ?
Jawab:
Pada percobaan 2a merupakan rangkaian asynchrounous dimana output dari satu flip flop menjadi clock input untuk flip flop berikutnya. rangkaian ini tidak menerima sinal clock yang sama secara serentak. sehingga terdapat delay dari yang sama secara serentak. Sehingga terdapat delay dari satu flip flop ke flip flop lainnya. Delay ini yang menyebabkan output tidak beraturan pada rangkaian asynchrounous
2. Analisa kenapa output percobaan 2b dapat mengcounter secara beraturan?
Jawab:
Pada percobaan 2b merupakan rangkaian synchrounous counter dimana semua flipflop ditriger oleh clock yang sama secara bersamaan, kerena semua flip flop berubah keadaan secara serempak, tidak ada delay antar flip flop. hal inilah yang membuat outputnya beraturan.
3. Analisa kenapa output pada percobaan 2b pada IC 74LS90 hanya bisa mengcounter sampai 9 ?
Jawab:
IC74LS90 hanya memiliki kemampuan menghitung 4 bit tetapi dalam format BCD(Binary coded decimal). Sehingga ketika mencapai angka 10(1010), maka akan secara otomatis reset, menyebabkan htiungan hanya dapat mencapai 9(1001) debelum ke 0.
4. Analisa kenapa output pada percobaan 2b pada IC 7493 bisa mengcounter sampai 15 ?
Jawab:
IC7493 dapat menghitung hingga nilai maksimum 4 bit biner, yaitu 1111(15 dalam desimal), tanpa adanya pembatasan ke format BCD. maka counter nya apat mencapai angka 15 sebelum direset ke 0